KODEMIMPI - Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, menyatakan bahwa Real Madrid berusaha merusak kompetisi dengan protes berlebihan terhadap kepemimpinan wasit.
Kekalahan tipis 0-1 Real Madrid di markas Espanyol dalam laga Liga Spanyol pada Minggu (2/2/2025) memicu protes panjang dari kubu Los Blancos.
El Real mengajukan protes resmi kepada Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) setelah merasa dirugikan oleh keputusan wasit Muniz Ruiz di pertandingan tersebut.
Real Madrid mengklaim bahwa Carlos Romero, yang menjadi pencetak gol untuk Espanyol, seharusnya mendapatkan kartu merah akibat pelanggaran kepada Kylian Mbappe pada menit ke-62.
Akan tetapi, Ruiz hanya memberikan kartu kuning kepada Romero, yang dinilai tidak sesuai dengan pelanggaran yang terjadi.
Dalam surat protesnya, Real Madrid menuduh bahwa para wasit, termasuk asisten wasit VAR, tidak bersikap adil terhadap mereka.
"Keputusan yang merugikan Real Madrid telah mencapai tingkat manipulasi dan pengubahan kompetisi yang tidak bisa lagi diabaikan," demikian bunyi surat protes tersebut.
Javier Tebas kemudian memberikan tanggapan terhadap protes tersebut dalam sebuah pertemuan yang dihadiri oleh klub-klub Liga Spanyol, RFEF, dan perwakilan Komite Wasit Spanyol (CTA) yang tidak dihadiri oleh perwakilan Real Madrid.
Tebas secara tegas mengecam sikap klub raksasa yang berbasis di ibu kota Spanyol itu.
Pria berusia 62 tahun itu mengklaim bahwa Real Madrid memiliki agenda terselubung di balik protes yang mereka ajukan.
Menurut Tebas, tindakan Real Madrid ini tidak hanya merugikan citra LaLiga, tetapi juga integritas kompetisi secara keseluruhan.
"Mereka menentang segalanya," jelas Tebas. "Itulah kenyataannya. Real Madrid ingin merusak kompetisi, bukan hanya wasitnya."
"Mereka telah membangun narasi tentang menjadi korban yang berpuncak pada pernyataan yang mereka keluarkan tempo hari."
"Mereka menceritakan kisah menjadi korban yang tidak benar," tambahnya.
Tebas juga merencanakan untuk mengirimkan surat keluhan kepada Real Madrid mengenai sikap mereka.
"Kami akan mengajukan keluhan terhadap klub, terhadap mereka yang menandatangani surat tersebut, terhadap dewan," ujarnya.
"Kami menganalisisnya dari sudut pandang hukum karena, tentu saja, jenis surat seperti ini tidak dapat ditoleransi."
"Ini berisi ketidakbenaran atau setengah kebenaran yang dimaksudkan untuk memengaruhi isu-isu yang tidak dapat dipengaruhi."
"Mereka sudah kehilangan akal. Dengar, sepak bola tidak hanya berputar di sekitar Real Madrid," tutup Tebas.