*Media Inggris Sebut Kesuksesan Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia Bikin Malaysia Iri hingga Palsukan Dokumen Pemain

****KodeMimpi.com - 17/NOV/2025****

image

Media Inggris Sebut Kesuksesan Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia Bikin Malaysia Iri hingga Palsukan Dokumen Pemain

MEDIA Inggris, The Guardian, meyakini kesuksesan proyek naturaliasi pemain di Timnas Indonesia bikin Malaysia (FAM) iri. Pada akhirnya, mereka menghalalkan segala cara hingga berbuat curang.

The Guardian melalui salah satu jurnalisnya, John Duerden, menuliskan sebuah artikel tentang perkembangan pesat sepakbola Asia menjelang Piala Dunia 2026. Ini tidak hanya soal taktik dan teknis permainan, tetapi juga tentang bagaimana federasi memperkuat tim nasional mereka.

1. Keturunan Belanda

Salah satu yang disorot adalah Timnas Indonesia, yang dalam tiga tahun belakang kedatangan banyak pemain naturalisasi. Kebanyakan dari pemain-pemain ini adalah keturunan Belanda, yang memiliki darah Indonesia dari kakek atau nenek mereka.

The Guardian menilai, kehadiran para pemain ini membuat Timnas Indonesia semakin kuat. Hal itu terbukti dari perjalanan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Skuad Garuda yang diperkuat beberapa pemain keturunan seperti Kevin Diks, Jay Idzes, hingga Thom Haye nyaris lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun sayang, langkah mereka terhenti karena tak bisa bersaing di putaran empat kualifikasi. The Guardian menyebut kesuksesan ini membuat Timnas Indonesia menjadi tim terkuat di Asia Tenggara. Skuad Garuda juga membikin negara tetangga seperti Malaysia iri.

2. Tak Berjalan Mulus

Keinginan Malaysia untuk mengikuti jejak Indonesia nyatanya tak berjalan mulus. Mereka sempat menaturalisasi beberapa pemain dari Brasil, Argentina, Spanyol, dan Belanda yang diklaim mempunyai darah Malaysia.

Namun ternyata, FIFA menuding Malaysia memalsukan dokumen para pemain tersebut. Federasi SepakBola Dunia itu pun menghukum tujuh penggawa tersebut dengan larangan membela Timnas Malaysia.

Sementara FAM (Asosiasi Sepakbola Malaysia) terkena hukuman denda cukup besar. Mereka mencoba membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk membantah tuduhan FIFA.

Sepakbola Dunia

Media Inggris

Pemain Naturalisasi

Timnas Malaysia